Laporkan Penyalahgunaan

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Cegah Sakit Maag, Aturlah Pola Makan

Ada sebuah anjuran, makanlah kamu sebelum lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang. Makan pun sebaiknya dikunyah. Dan orang tua sering menasehati agar saat makan tidak berbicara agar dapat mengunyah makanan dengan baik. Ternyata hal itu sangat terkait dengan kesehatan utamanya kesehatan lambung. Diantara kita masih ada yang sering mengabaikan waktu makan dan menunda untuk makan. Alasannya masih ada pekerjaan yang belum selesai, belum lapar, dan sejumlah alasan lainnya. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari karena bisa memicu terjadinya gangguan pada lambung yaitu sakit maag.

tips mencegah penyakit maag, makanan dan minuman yang harus dihindari agar maag tidak kambuh kumat. resep tradisional penyakit maag
mencegah maag
Jika sering terlambat makan, maka gejala sakit maag dapat muncul antara lain rasa perih pada lambung, nyeri pada ulu hati, bahkan merasakan nyeri dan panas sampai ke kerongkongan hingga mual dan ingin muntah. Kalau sudah begini, makanan dan minuman pun sulit masuk karena produksi asam lambung meningkat dan terdapat gas di lambung yang mendorong isi perut ingin keluar.

Jika si penderita bisa muntah maka dapat mengurangi rasa eneg karena merasa lega sebagian asam lambung ikut keluar. Terlambat makan juga dapat mengakibatkan  sakit kepala, vertigo, dan punggung terasa pegal. Untuk menghindari rasa tidak nyaman yang berlebihan, penderita maag dapat mengonsumsi obat yang dapat menetralkan asam lambung, seperti antasida, sesuai dengan aturan pakai yang tepat.

Apabila gejala berlanjut, seperti muntah yang terus menerus, disarankan untuk menghubungi dokter di FKTP. Bisa jadi, itu adalah gejala penyakit pencernaan yang lebih parah, seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Keluhan sakit perut bisa dipicu oleh banyak hal, selain sering terlambat makan, bisa disebabkan oleh infeksi  bakteri hingga salah makan.



Ada beberapa macam makanan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga lambung.  Antara lain, makanan pedas. Mengonsumsi makanan pedas seperti cabai dapat melukai lambung atau mengakibatkan iritasi lambung.  Begitu juga makanan yang bersifat pedas lain seperti merica dan paprika sebaiknya tidak berlebihan  mengkonsumsinya. Hindari juga makanan yang sulit dicerna seperti cokelat, keju, kue-kue yang mengandung krim,makanan goreng-gorengan, dan makanan yang memiliki kadar lemak tinggi. Makanan  –makanan ini memaksa lambung bekerja keras untuk mencernanya sehingga akan memperlambat pengosongan lambung. Lambung pun akan menghasilkan lebih banyak asam.

Selain itu, hindari minuman yang mengandung alkohol, kafein (teh/kopi), dan soda (soft drink). Minuman-minuman ini dapat memicu produksi asam lambung lebih banyak. Selain itu, minuman bersoda dan beralkohol akan menghasilkan banyak gas yang menyebabkan rasa penuh di perut. Buah dan sayur yang menghasilkan gas setelah dikonsumsi sebaiknya juga dihindari. Antara lain, sawi,
kol atau kubis, kacang-kacangan, dan berbagai macam buah yang bersifat asam seperti nangka, pisang ambon, kedongdong, serta buah yang dikeringkan. Buah-buahan jenis ini dapat mengakibatkan lambung mengeluarkan asam lebih banyak.

Selain itu, konsumsi berlebih makanan yang mengandung karbohidrat juga kurang baik untuk kesehatan lambung, antara lain, ketan, mie, bihun, pasta, jagung, ubi, singkong, dan talas.
Selain menjaga pola makan dan jenis konsumsi makanan, untuk mencegah sakit maag, sebaiknya hindari atau kendalikan stress. Penelitian menunjukkan pemicu terbanyak sakit maag justru karena stres.Oleh sebab itu, pengelolaan stress sama pentingnya dengan menjaga pola makan, untuk menjaga lambung tetap dalam keadaaan sehat. Relaksasi dan menjaga kuantitas dan kualitas tidur sangat penting agar tubuh tidak kelelahan.

Mengutip sebuah berita, ada penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Cambridge University menunjukkan, 30 persen keluhan sakit perut  pada orang dewasa dipicu oleh stres. Stres menempati urutan pertama penyebab sakit perut, disusul diet yang buruk (26 persen) dan kurang tidur (17 persen). Infeksi virus justru ada di posisi keempat dengan hanya 14 persen. Peringkat ini ditempati bersama dengan konsumsi alkohol, yang juga bertanggung jawab pada 14 persen  keluhan sakit perut.

Perempuan diketahui lebih sering mengalami keluhan sakit perut dibanding laki-laki. Sebanyak 88 persen perempuan mengalaminya dalam setahun terakhir, dibandingkan dengan hanya 83 persen pada laki-laki. Perempuan 2 kali lebih rentan mengalami stres parah dibanding laki-laki. Hal ini ada kaitannya dengan perubahan sosial bahwa perempuan masa kini menjalankan lebih banyak peran
dalam keluarga.

Sebagian besar sakit maag bisa ditangani tanpa perlu berkonsultasi kepada dokter. Meskipun demikian, pemeriksaan dokter tetap perlu dilakukan jika sakit maag disertai dengan sering muntah, sulit menelan, dan mengalami penurunan berat badan, dan jika Anda telah berusia 55 tahun ke atas. Jika Anda tidak bisa mengendalikan stres dan sakit maag yang terus menerus sebaiknya segera periksakan diri ke dokter Anda.

Beberapa cara tradisional yang hingga kini masih dipercaya mengurangi gangguan maag yaitu dengan mengkonsumsi air kunyit.  Caranya, siapkan kunyit sebesar dua jari telunjuk  lalu dicuci bersih, diparut, tambahkan air matang. Kemudian diperas dengan kain bersih. Air perasan kunyit
didiamkan. Selanjutnya diambil air beningnya untuk diminum. Minumlah dua kali sehari yaitu pagi dan malam sebelum tidur.

Atau dengan cara lain, kunyit yang sudah diparut itu direbus dengan air dua gelas hingga air tersisa satu gelas. Lalu saring dan didinginkan. Minum dua kali sehari pagi sebelum makan dan sebelum tidur. Boleh juga ditambah madu. sumber majalah BPJS Kesehatan

Related Posts